Monica Carolina: Gamer Cantik yang Digaji Rp137 Juta
Solopos.com, JAKARTA — Kisah inspiratif kali ini datang dari gadis asal Indonesia yang bekerja sebagai gamer atau pemain game yang digaji Rp137 juta per tiga bulan. Ia bekerja sebagai gamer sejak 2008 lalu.
Dikutip dari Detik, Sabtu (15/8/2015), Kisah inspirarif Monica Carolina yang bekerja sebagai pemain game itu berawal tahun 2008 lalu. Bermain game dengan genre first person shooter (FPS) adalah hobinya sejak kecil. Saat duduk di bangku SMA, dia mulai rajin mengikuti berbagai turnamen game dan berhasil meraih juara kedua dalam game Call of Duty 4.
Prestasi itu membuatnya ketagihan untuk berkompetisi melawan para gamer lainnya yang mayoritas adalah pria. Selama lima tahun berturut-turut mengikuti kompetisi, gadis yang lebih dikenal dengan nama Nixia ini beserta empat orang timnya yang tergabung dalam NXA Ladies yang semuanya perempuan berhasil memenangi berbagai kejuaraan.
Pada tahun 2011, ia mendirikan situs bernama Nixia Gamer yang berisi tentang review peralatan yang digunakannya untuk bermain game dan pengalamannya mengikuti turnamen-turnamen game. Satu tahun menjalankan website tersebut, mulai banyak brand peralatan game yang memberikannya sponsor.
“Kita dikasih peralatan game seperti laptop, keyboard, dan headset yang nilainya di atas US$20.000 atau Rp27 juta untuk satu orang. Setiap tiga bulan sekali kita juga mendapat gaji, kisarannya US$10.000 atau Rp137 juta,” ujar Monica.
Menurut Monica, tantangan terbesarnya menjadi gamer wanita adalah ia harus bisa mengejar skill para gamer pria agar performanya sebanding. Terlebih lagi mengingat persentase gamer wanita di Indonesia hanya 10% dibandingkan pria.
“Makanya saya dan tim harus banyak latihan dan mengasah kemampuan. Biasanya kita latihan satu pekan tiga kali, minimal tiga sampai lima jam per hari,”
Namun, tak selamanya bermain game berjalan dengan mulus. Sebagai wanita, tak jarang ia memiliki suasana hati yang berubah-ubah. Menurutnya hal ini adalah salah satu kendala baginya. Namun, ia harus menghadapinya dengan sikap yang profesional dan tetap fokus latihan demi mempersiapkan turnamen.
Di akhir perbincangan, Monica menilai kebanyakan pemain game memiliki sifat yang sangat ambisius dan berjiwa kompetitif. Hal inilah menjadi acuan baginya untuk tetap semangat menjadi seorang gamer wanita profesional meski menjadi kaum minoritas di bidang yang ditekuninya.
Selain Monica, ada kisah inspiratif gamer pria dari Amerika Serikat yang menjadi kaya karena game online Gamer muda yang bernama Sumail itu mendapatkan lebih dari US$1 juta atau Rp13,7 miliar.
Dikutip dari Liputan6, Jumat, Tim Evil Geniuses yang berasal dari Amerika Serikat menyabet gelar juara umum dan membawa pulang uang senilai US$6,6 juta atau Rp91,7 miliar, setelah mengalahkan CDEC dari Tiongkok dalam pertandingan final yang sengit, 8 Agustus 2015 lalu.
Salah satu bintang dari Evil Geniuses adalah anak muda berusia 16 tahun bernama Sumail. Berkat pencapaiannya, lelaki berdarah Pakistan ini menjadi gamer termuda yang mendapatkan US$1 juta atau Rp13,7 miliar di kejuaraan eSports.
Kemenangan timnya di kompetisi tersebut membuatnya menerima uang US$1,6 juta atau sekitar Rp22,6 miliar. Sumail pindah ke Illinois, Amerika Serikat, 2014 lalu untuk meniti karier di dunia game profesional.
Sebelumnya, Februari 2015 lalu, ia merupakan bagian dari tim Evil Geniuses yang memenangi Kompetisi Dota 2 Asia di Tiongkok, dengan mengantongi uang senilai US$1,2 juta atau sekitar Rp16,6 miliar.
Sumber : http://www.solopos.com/2015/08/16/kisah-inspiratif-monica-carolina-gamer-cantik-yang-digaji-rp137-juta-633386
Dikutip dari Detik, Sabtu (15/8/2015), Kisah inspirarif Monica Carolina yang bekerja sebagai pemain game itu berawal tahun 2008 lalu. Bermain game dengan genre first person shooter (FPS) adalah hobinya sejak kecil. Saat duduk di bangku SMA, dia mulai rajin mengikuti berbagai turnamen game dan berhasil meraih juara kedua dalam game Call of Duty 4.
Prestasi itu membuatnya ketagihan untuk berkompetisi melawan para gamer lainnya yang mayoritas adalah pria. Selama lima tahun berturut-turut mengikuti kompetisi, gadis yang lebih dikenal dengan nama Nixia ini beserta empat orang timnya yang tergabung dalam NXA Ladies yang semuanya perempuan berhasil memenangi berbagai kejuaraan.
Pada tahun 2011, ia mendirikan situs bernama Nixia Gamer yang berisi tentang review peralatan yang digunakannya untuk bermain game dan pengalamannya mengikuti turnamen-turnamen game. Satu tahun menjalankan website tersebut, mulai banyak brand peralatan game yang memberikannya sponsor.
“Kita dikasih peralatan game seperti laptop, keyboard, dan headset yang nilainya di atas US$20.000 atau Rp27 juta untuk satu orang. Setiap tiga bulan sekali kita juga mendapat gaji, kisarannya US$10.000 atau Rp137 juta,” ujar Monica.
Menurut Monica, tantangan terbesarnya menjadi gamer wanita adalah ia harus bisa mengejar skill para gamer pria agar performanya sebanding. Terlebih lagi mengingat persentase gamer wanita di Indonesia hanya 10% dibandingkan pria.
“Makanya saya dan tim harus banyak latihan dan mengasah kemampuan. Biasanya kita latihan satu pekan tiga kali, minimal tiga sampai lima jam per hari,”
Namun, tak selamanya bermain game berjalan dengan mulus. Sebagai wanita, tak jarang ia memiliki suasana hati yang berubah-ubah. Menurutnya hal ini adalah salah satu kendala baginya. Namun, ia harus menghadapinya dengan sikap yang profesional dan tetap fokus latihan demi mempersiapkan turnamen.
Di akhir perbincangan, Monica menilai kebanyakan pemain game memiliki sifat yang sangat ambisius dan berjiwa kompetitif. Hal inilah menjadi acuan baginya untuk tetap semangat menjadi seorang gamer wanita profesional meski menjadi kaum minoritas di bidang yang ditekuninya.
Selain Monica, ada kisah inspiratif gamer pria dari Amerika Serikat yang menjadi kaya karena game online Gamer muda yang bernama Sumail itu mendapatkan lebih dari US$1 juta atau Rp13,7 miliar.
Dikutip dari Liputan6, Jumat, Tim Evil Geniuses yang berasal dari Amerika Serikat menyabet gelar juara umum dan membawa pulang uang senilai US$6,6 juta atau Rp91,7 miliar, setelah mengalahkan CDEC dari Tiongkok dalam pertandingan final yang sengit, 8 Agustus 2015 lalu.
Salah satu bintang dari Evil Geniuses adalah anak muda berusia 16 tahun bernama Sumail. Berkat pencapaiannya, lelaki berdarah Pakistan ini menjadi gamer termuda yang mendapatkan US$1 juta atau Rp13,7 miliar di kejuaraan eSports.
Kemenangan timnya di kompetisi tersebut membuatnya menerima uang US$1,6 juta atau sekitar Rp22,6 miliar. Sumail pindah ke Illinois, Amerika Serikat, 2014 lalu untuk meniti karier di dunia game profesional.
Sebelumnya, Februari 2015 lalu, ia merupakan bagian dari tim Evil Geniuses yang memenangi Kompetisi Dota 2 Asia di Tiongkok, dengan mengantongi uang senilai US$1,2 juta atau sekitar Rp16,6 miliar.
Sumber : http://www.solopos.com/2015/08/16/kisah-inspiratif-monica-carolina-gamer-cantik-yang-digaji-rp137-juta-633386
0 komentar:
Posting Komentar