Tak lagi mampu ditangani seorang diri, Ubisoft akhirnya mulai
menerapkan sistem yang sama seperti yang ditawarkan Activision untuk
franchise miliaran USD yang juga jadi sumber uang utamanya – Call of
Duty. Setelah ditangani hanya oleh Ubisoft Montreal selama ini, didukung
dengan rilis Assassin’s Creed Unity yang dipenuhi masalah teknis,
Ubisoft akhirnya memutuskan untuk mulai menggilir poses pengembangan
game open-world bertema sejarah andalannya ini ke developer yang lain –
Ubisoft Quebec. Tahun 2015 menjadi ajang pembuktian Quebec yang selama
ini hanya berperan sebagai developer pendukung. Jawaban yang mereka
tawarkan mengalir bersama dengan timeline yang kian maju di Assassin’s
Creed Syndicate.
Sebagian besar Anda yang sudah menyimak artikel preview kami
tampaknya sudah mengerti apa yang ia tawarkan. Seperti yang sempat kami
bahas sebelumnya, kesan pertama yang ia tawarkan memang lebih solid
dibandingkan apa yang ditawarkan Montreal di Assassin’s Creed Unity.
Unity lebih terasa seperti sebuah proyek eksperimental yang berusaha
mendorong franchise populer ini ke level yang baru, terutama dari sisi
kualitas visual dan kosmetik. Sebuah kebijakan yang jadi bumerang
mematikan, apalagi dengan kritik pedas yang mengalir di sana-sini.
Assassin’s Creed Syndicate jadi proyek pembelajaran. Mereka mengerti apa
yang salah dengan Unity, menghindari hal yang membuat gamer marah,
mengembalikan apa yang membuatnya dicintai, dan menawarkan sebuah
setting dan karakter baru di dalamnya.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Assassin’s Creed
Syndicate ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai seri solid yang tak
banyak berbeda? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Maka seperti seri-seri AC sebelumnya, ia masih berkisar soal pertarungan antara Templar vs Assassin.
Dari segi plot, seperti kebiasaan di seri seri sebelumnya, tak ada
banyak hal yang berbeda di Syndicate. Anda masih terjebak dalam
pertarungan klasik antara para Assassin dan Templar yang tak pernah
jelas ujungnya dengan agenda masing-masing. Assassin percaya bahwa dunia
sudah selayaknya berada di kekuasaan dan keputusan yang banyak,
sementara Templar berjuang untuk mengendalikan segala sesuatunya dalam
kekuasaan yang lebih otiriter. Keduanya bertarung di balik bayangan
sejarah dan menjadi kekuatan yang mempengaruhi banyak ikon sejarah yang
selama ini kita kenal. Assassin’s Creed Syndicate masih berkisah dengan
benang merah yang sama. Bedanya? Kali ini pertempuran tersebut terjadi
di masa Revolusi Industri, Inggris. Anda kini berperan sebagai saudara kembar Fryes – Jacob Frye dan Evie Frye. Mengikuti jejak sang orang tua, mereka berambisi membebaskan London dari cengkeraman Templar yang dipimpin oleh Starrick.
Anda tak lagi hanya memerankan satu, tetapi dua orang karakter utama –
Jacob dan Evie Frye, saudara kembar beda jenis kelamin dengan orang tua
yang sudah memegang teguh perannya sebagai seorang Assassin. Dengan
jiwa muda pemberontak dan optimisme yang kuat bahwa mereka sudah
memiliki kemampuan seorang Assassin yang memang pantas, Frye bersaudara
memutuskan untuk “membebaskan” London yang dikuasai oleh seorang Templar
kuat bernama Crawford Starrick. Bukan pekerjaan yang mudah tentu saja
mengingat jaringan Templar yang sudah begitu mengakar di beragam sektor
ekonomi di kala itu.
Tapi keduanya punya metode berbeda. Jacob percaya bahwa menghancurkan
gang yang jadi pondasi kekuasaan Templar – Blighters adalah kunci utama
untuk memenangkan pertarungan yang terlihat “mustahil” ini. Sementara Evie ingin merebut dan melumpuhkan “senjata utama” Templar – Piece of Eden.
Namun Jacob dan Evie sendiri punya dua sudut pandang yang sangat
berbeda terkait solusi untuk melemahkan kekuasaan Templar. Evie merasa
bahwa solusi terbaik adalah dengan merebut “senjata utama” para Templar.
Benar sekali, ia ingin mencari Piece of Eden – artifak penuh kekuatan
dari peradaban generasi pertama yang juga jadi sumber plot Assassin’s
Creed – di London. Sementara di sisi lain, Jacob lebih memilih untuk
membawa perang ini ke area yang lebih terbuka. Ia percaya bahwa solusi
terbaik adalah mencabut akar kekuasaan para Templar yang didukung oleh
sebuah gang bernama Blighters dengan menciptakan gang baru bernama
Rooks. Dengan menghancurkan Blighters, ia percaya bahwa London akan
jatuh ke kekuasaan para Assassin. Terlepas dari metode yang berbeda,
keduanya berbagi satu misi sama yang juga didukung oleh seorang Assassin
berdarah India – Henry Green. Tantangan seperti apa yang harus dihadapi keduanya?
Lantas, tantangan seperti apa saja yang harus dihadapi oleh Jacob dan
Evie Frye? Mampukah mereka membebaskan London dari kekuasaan para
Templar? Apakah mereka akan menemukan Piece of Eden yang baru? Semua
jawaban dari pertanyaan tersebut bisa Anda dapatkan dengan memainkan
Assassin’s Creed Syndicate ini.
Selamat Datang di London!
Selamat datang di London!
Setelah berkutat dengan masa Revolusi Perancis yang ikonik di seri
Unity sebelumnya, Ubisoft memutuskan membawa Syndicate ke era Revolusi
Industri di London. Maka seperti seri-seri sebelumnya, keakuratan
representasi kota besar ini tentu saja jadi nilai jual tersendiri,
apalagi mengingat dinamika yang unik ketika industri mulai naik dan
menjadi basis untuk kehidupan yang lebih modern. Untuk urusan yang satu
ini, Ubisoft mengeksekusi elemen ini dengan sangat luar biasa. Tak hanya
luas, landmark khas London juga ditawarkan dengan detail memesona di
sini lengkap dengan efek tata cahaya dramatis dan efek cuaca berubah
yang membuat segala sesuatunya lebih sempurna. London di era modern ini
akan membuat mata Anda senantiasa termanjakan.
Ia berhasil menangkap gejolak revolusi industri Inggris dengan tepat,
lengkap dengan detail landmark yang juga pantas untuk diacungi jempol. Kota juga terlihat dinamis dengan segala aktivitasnya. The best part? Sungai Thames yang fantastis!
Bagian terbaik dari London? Tak hanya sekedar arstitektur bangunan
khas yang masih kita temui di area modern saat ini, tetapi juga sungai
raksasa yang membelah kota raksasa yang satu ini. Benar sekali, kita
tengah membicarakan Sungai Thames. Kehadiran sungai dengan aktivitas
lalu lintas kapal yang padat ini memberikan nuansa yang baru di
Assassin’s Creed Syndicate. Tak hanya berhasil memotret visualnya dengan
baik, ia juga berhasil diimplementasikan ke dalam sisi gameplay yang
sama kerennya. Membajak kapal, mencuri beragam kargo yang bertebaran di
dalamnya, atau sekedar melewati tiap kapal dengan gerak lincah jadi
pemandangan memanjakan mata tersendiri.
Satu yang menarik dan pantas jadi catatan, Ubisoft Quebec tak
“sebodoh” Montreal ketika mereka menjual Unity. Ia tidak memaksakan
bahwa London harus jadi kota dengan penduduk super ramai yang hilir
mudik dengan kegiatan ekonomi yang sibuk karena industri yang
berkembang. Aktivitas tersebut direpresentasikan dengan jalan yang lebih
luas dan beragam kendaraan berupa kereta kuda yang memenuhinya. Tak ada
lagi “pemaksaan” untuk memuat ratusan NPC dalam satu layar seperti
blunder yang terjadi di Unity tahun lalu. Hasilnya? Tak hanya London
terasa lebih natural, ia juga tak banyak menghadirkan masalah teknis.
Framerate stabil, tak ada gerak NPC yang tak natural, minim bug, Quebec
belajar banyak.
Tak “sebodoh” Unity yang mati-matian menyuntikkan ratusan NPC dalam
satu layar yang tak punya signifikansi apapun, Syndicate tak menawarkan
hal tersebut. Efek positifnya? Minim masalah teknis. Tata cahaya yang masih memesona.
Hasilnya? Dengan minimnya masalah teknis seperti ini, atmosfer yang
ditawarkan London membuatnya lebih bisa dipercaya. Luas, detail, penuh
landmark yang memanjakan mata, efek tata cahaya yang masih memesona,
kombinasi cuaca yang dinamis, masalah teknis minim, secara garis besar –
Assassin’s Creed Syndicate menawarkan sebuah London yang akan mudah
Anda nikmati.
Tetap Assassin’s Creed yang Anda Kenal
Masih sebuah seri AC yang selama ini Anda kenal!
Untuk memastikan dirinya berbeda dengan seri-seri sebelumnya,
Syndicate tentu saja harus menawarkan sesuatu yang baru, terutama dari
sisi mekanik gameplay. Sebuah keharusan tentu saja agar ia menyatu
dengan atmosfer dan tema Revolusi Industri di London, yang membuat
Syndicate menjadi seri Assassin’s Creed paling modern sejauh ini. Ada
banyak hal yang berubah secara total dan dimodifikasi untuk menciptakan
sensasi baru ini, namun secara garis besar, Assassin’s Creed Syndicate
tetaplah seri Assassin’s Creed yang selama ini Anda kenal.
Sebuah formula yang tak pernah berubah sejak tahun-tahun sebelumnya,
Syndicate tetap mengusung sistem open-world khas Assassin’s Creed. Ini
berarti Anda akan berhadapan dengan sebuah peta besar yang bisa Anda
eksplorasi sejak awal permainan. Akan ada beberapa poin sinkronisasi
yang akan meminta Anda untuk memanjat titik tertinggi untuk membuka
serangkaian misi sampingan yang ada, di luar misi utama dalam bentuk
ikon berbeda yang bisa dipicu untuk mendorong progress cerita yang
kembali, terbagi ke dalam beragam sekuens. Formatnya masih sama, misi
akan punya objektif optional untuk diselesaikan. Secara garis besar, ia
tetaplah sebuah seri Assassin’s Creed yang Anda kenal. Alhasil? Terlepas
dari beragam hal baru yang ia tawarkan, pengalaman bermain yang Anda
hadapi tak akan banyak berbeda. Secara garis besar, ia mengkombinasikan sistem side mission dan main mission yang mirip dengan seri-seri sebelumnya.
Seperti sistem multi-karakter ala GTA, Anda bisa menggunakan Evie
ataupun Jacob ketika mengekplorasi dan menempuh misi sampingan kecil.
Walaupun punya set skill yang hampir serupa, Jacob lebih difokuskan
pada pertempuran terbuka sementara Evie bersinar di gaya stealth.
Walaupun demikian, AC Syndicate menawarkan banyak hal baru yang untuk
pertama kalinya diaplikasikan di franchise raksasa ini. Pertama, tentu
sistem dua karakter yang ia usung. Hampir serupa dengan sistem tiga
karakter yang disuntikkan Rockstar di GTA V, Anda bisa bebas menggunakan
Jacob maupun Evie ketika tengah mengeksplorasi London secara bebas.
Keduanya memang hadir dengan set skill yang hampir mirip satu sama lain,
namun cukup berbeda seiring dengan progress. Tidak ada senjata
eksklusif untuk masing-masing karakter ini, namun Jacob lebih punya
kemampuan ekstra untuk bertarung secara terbuka sementara Evie berfokus
pada kemampuan stealth yang lebih optimal. Anda bisa bebas menggunakan
karakter di beberapa misi sampingan, namun Anda akan dipaksa untuk
menggunakan karakter tertentu ketika mengakses sisi cerita utama yang
ada. Mengadopsi elemen RPG, sistem level diperkenalkan. Ia membantu memberikan gambaran soal disparitas kekuatan antara Anda dan area London yang hendak Anda “bersihkan”.
Sistem baru lain yang disematkan adalah elemen RPG yang lebih kental.
Kita tidak tengah membicarakan sistem pohon skill yang memang sudah
ditawarkan di seri sebelumnya, melainkan kini dengan sistem level. Area
London kini terbagi dalam beberapa tingkat level untuk memberikan
sedikit gambaran soal perbedaan kekuatan Anda dan ancaman yang harus
Anda hadapi. Sistem pertarungan yang lebih kompleks dan tak lagi terasa
overpower seperti seri sebelumnya membuat mekanisme baru ini lebih
signikan. Perbedaan level yang terlalu jauh bisa diterjemahkan sebagai
sebuah handicap, yang berarti membuat Anda selangkah lebih dekat dengan
kematian.
Pertarungan di Syndicate memang terasa lebih kompleks. Walaupun kita
sudah memasuki “era” modern, ia masih berfokus pada pertarungan secara
melee yang kini tak ubahnya sistem gunting, batu, kertas yang lebih
menuntut. Menyerang di saat yang tepat, melakukan counter dan membuka
pertahanan musuh ketika dibutuhkan, menghabisi satu musuh saja bisa
memakan waktu yang lama jika Anda bertarung tanpa menaikkan pohon skill
untuk ekstra kemampuan ofensif. Bertarung dengan banyak musuh sekaligus
yang menyerang dari segala arah? Kesempatan Anda untuk bertahan hidup
semakin kecil. Namun mengkombinasikannya dengan beda level karakter dan
area yang terlalu jauh? Maka bersiaplah untuk berhadapan dengan
kematian. Mengapa? Karena efek level tersebut bisa dibilang signifikan.
Karakter dengan level lebih tinggi akan punya damage jauh lebih besar
dan HP yang lebih alot. Kombinasi yang cukup untuk membuat Anda terlihat
seperti anak ayam di hadapan serigala bengis.
Sistem pertarungan di AC Syndicate terasa lebih sulit dan kompleks,
membuat perbedaan level bisa berujung jadi jaminan kematian.
Sistem “gunting, batu, kertas” yang lebih kentara diimplementasikan di
sistem pertarungan kali ini. Dengan sekali-kali, Anda harus menghindari
serangan senjata api yang muncul acak.
Level juga menentukan varian equipment dan senjata yang bisa Anda
gunakan. Semakin tinggi level, semakin kuat pula status yang ia
tawarkan.
Tinggi level karakter tak hanya menunjukkan seberapa banyak skill
yang sudah berhasil Anda buka, tetapi juga membuka kesempatan untuk
mengenakan serangkaian equipment, senjata ataupun armor untuk ekstra
kemampuan bertahan hidup lebih baik. Benar sekali, varian armor dan
senjata kini juga dibatasi oleh level, membuat sistem ini jauh lebih
signifikan dari yang seharusnya.
Apakah ini berarti Anda tak punya kesempatan untuk menundukkan area
dengan range 1-2 level lebih tinggi? Tentu saja tidak. Anda selalu punya
opsi untuk melakukan instant kill dengan menggunakan mekanisme stealth
yang ada. Berbeda dengan seri-seri AC sebelumnya yang tak membuatnya
berbeda, Syndicate menyuntikkan dua status untuk tiap karakter – stealth
dan non-stealth. Dengan hanya menekan satu tombol saja, karakter bisa
masuk ke dalam mode stealth yang tak hanya diikuti dengan aksi menutup
wajah dengan hood khas Assassin, tetapi juga bergerak lebih lambat
dengan langkah kaki yang lebih sunyi. Mode stealth juga memungkinkan
karakter Anda untuk melakukan cover ketika bergerak mendekat ke dinding
terdekat. Sementara mode non-stealth memang lebih difokuskan ketika Anda
butuh bergerak lebih cepat atau sekedar eksplorasi.
Mode stealth – non-stealth kini bisa diaktifkan secara langsung.
Stealth yang ditandai dengan digunakannya hood menawarkan gerak lebih
lambat dan sunyi.Grand Theft Assassin.. Rope Launcher, perlengkapan baru yang cukup untuk membuat arwah-arwah Assassin di masa lalu iri.
Untuk membuat eksplorasi kota London yang lebih luas dengan ekstra
gedung tinggi menjadi lebih nyaman untuk dieksekusi, Syndicate juga
menyuntikkan dua mekanisme baru. Pertama, tentu saja kendaraan. Seperti
halnya sistem di GTA, Anda kini bisa merebut dan menggunakan setiap
kereta kuda yang Anda temukan di jalan untuk bergerak lebih cepat. Ada
beberapa misi baru juga yang berkisar pada mekanisme baru ini, dari
mengejar hingga mengantarkan target. Anda juga bisa melompat dan
membunuh musuh dari satu kereta kuda ke kereta kuda lainnya. Mekanisme
baru kedua? Perkenalkan Rope Launcher – sebuah grappling hook ala Batman
yang akan memungkinkan karakter Anda untuk bergerak vertikal, setinggi
apapun, secara instan. Tak perlu lagi mati-matian memanjat hanya untuk
point sinkronisasi, Rope Launcher akan cukup untuk membuat para Assassin
di masa lalu menjerit iri karena kemudahan yang ia tawarkan. Ia juga
memungkinkan Anda untuk bergerak cepat dari satu point gedung ke gedung
lainnya tanpa perlu lagi memanjat ulang. Terlepas dari beragam mekanik baru yang ia tawarkan, cita rasa khas Assassin’s Creed masih melekat sangat kuat.
Secara garis besar, terlepas dari hal baru yang ditawarkan Ubisoft di
Assassin’s Creed Syndicate, ia masih tetap terasa seperti sebuah seri
Assassin’s Creed yang kita kenal. Ia memang menawarkan sistem dua
karakter, Rope Launcher, kendaraan, dan sistem level untuk membatasi
gerak karakter, namun pada akhirnya, ia tetaplah sebuah game open-world
yang menawarkan Anda serangkaian side mission bersama dengan misi utama
untuk melanjutkan cerita. Sebuah formula yang tampaknya tak lagi terasa
asing untuk para veteran franchise ini.
Desain Side Mission yang Jauh Lebih Baik
Lupakan mimpi buruk Unity! AC Syndicate hadir dengan desain side mission yang jauh lebih berkualitas!
Acungan dua jempol pantas untuk diarahkan untuk elemen yang menurut
kami pribadi, merupakan lonjakan tersendiri dari seri AC Unity
sebelumnya. Berapa banyak dari Anda yang masih ingat dengan trauma
segudang ikon yang saling tumpang tindih di peta Paris AC Unity? Dimana
Ubisoft mati-matian berusaha menghadirkan ilusi bahwa mereka menyematkan
begitu banyak aktivitas untuk dinikmati? Berita buruknya, ia seringkali
berakhir dengan kekecewaan karena sebagian besar ikon ini ternyata
mepresentasikan aktivitas side mission yang terasa remeh-temeh,
membosankan, dan repetitif. Untungnya, ia mengalami perbaikan yang
sangat signifikan di AC Syndicate kali ini. Tak lagi menawarkan
kuantitas, ia kini lebih menjual kualitas. Sebuah pendekatan yang tentu
saja, harus disambut dengan positif. Peta kini lebih “bersih”. Anda hanya butuh melakukan 4-8 misi sampingan untuk membersihkannya dari pengaruh Templar.
Tak lagi sekedar menjual kuantitas, AC Syndicate lebih berfokus pada
kualitas tiap side mission yang menawarkan tantangan dan daya tarik
lebih kuat.
Sesuai dengan tema utama yang berkisar pada usaha untuk melemparkan
kekuatan gang bernama Blighters yang jadi pondasi kekuasaan Templar di
London, maka AC Syndicate menawarkan desain misi sampingan yang lebih
mengakar pada konsep tersebut. Anda akan berhadapan dengan London yang
terpecah atas beragam region-region lebih kecil, yang masing-masing
darinya, terbagi ke dalam area yang lebih kecil lagi. Misi utamanya
adalah “membersihkan” area-area ini. Tak lagi harus berhadapan dengan
segudang misi sampingan yang tak punya tujuan apapun, setiap side
mission yang Anda selesaikan akan memberikan pengaruh pada misi utama
ini. Satu area kini mungkin hanya akan membuat 6-8 misi sampingan yang
harus diselesaikan. Ia mampu membuat identitas Anda sebagai seorang Assassin yang punya peran signifikan semakin menonjol.Gang War!!
Kerennya lagi? Anda tak akan berhadapan dengan misi omong kosong yang
terasa sia-sia. Sebagian besar misi sampingan yang Anda lalui memang
mencerminkan peran aktif Anda sebagai seorang Assassin yang tengah
berjuang membebaskan London. Anda menyelamatkan pekerja anak, membunuh
target Templar, menculik agen yang mungkin berhadapan dengan mereka,
hingga mengobarkan perang gang untuk merebut alih kekuasaan secara
permanen. Semuanya ditawarkan dalam bentuk ikon yang tak lagi tumpah
tindih satu sama lain. Tiap misi ini menawarkan ekstra tantangan dan
kebebasan metode untuk diselesaikan. Begitu semua misi sampingan ini
ditundukkan, Anda akan bertarung dalam pertempuran gang dengan pemimpin
Blighters di region tersebut. Sebuah pengalaman Assassin’s Creed yang
lebih terasa tepat sasaran.
Tak hanya itu saja, Ia juga memuat beberapa misi ekstra yang tak
berhubungan dengan misi sampingan tersebut, seperti kesempatan untuk
merampok harta karun dari kereta milik Blighters atau mencuri kargo dari
kapal mereka di sungai Thames, misalnya. Ia tak berpengaruh signifikan
pada usaha untuk membersihkan London, namun menyumbang kontribusi uang
dan experience untuk memperkuat karakter Anda. Uang menjadi elemen yang
penting bukan hanya karena beragam item dan equipment yang harus Anda
crafting berdasarkan blueprint yang Anda temukan atau reward misi,
tetapi juga sebagai pondasi untuk memperkuat gang – The Rooks yang Anda
kuasai. Benar sekali, selain pohon skill untuk karakter utama yang Anda
gunakan, gang Anda akan punya pohon skill lain yang akan punya pengasruh
tersendiri pada efektivitas mereka di dalam kota. Pohon skill kini juga tersedia untuk memperkuat anggota gang Anda. Tokoh-tokoh dunia yang lebih ikonik!
Kerennya lagi? Pesona misi sampingannya tak berhenti begitu saja di
sana. Assassin’s Creed Syndicate juga menawarkan beberapa misi “cerita
ekstra” dengan karakter-karakter sejarah ikonik dengan adaptasi tema
yang juga sama kuatnya. Anda akan bertemu dengan Charles Darwin yang
teori evolusinya masih terus ditentang oleh kaum agamais di kala itu,
atau Karl Marx yang berjuang untuk mengorbarkan ideologinya kepada
rakyat London, atau Charles Dickens yang aktif menelusuri beragam
fenomena aneh di London. Ada perasaan yang kuat bahwa peran Anda sebagai
tokoh di belakang layar lah yang membuat nama-nama ini bertahan hidup
dan punya kesempatan untuk mengungkapkan beragam terobosan ide kreatif
mereka kepada dunia. Semuanya dibangun dengan racik misi yang tepat dan
tentu saja, voice acts yang tak kalah luar biasa.
Assassin’s Creed Syndicate mengeksekusi misi sampingan yang ia
tawarkan jauh lebih sempurna dibandginkan beberapa seri AC sebelumnya.
Bukan lagi sekedar datang ke satu titik ikon dan bekerja layaknya
seorang pembantu dengan peran yang tak terasa signifikan, melakukan hal
remeh temeh yang repetitif, mereka berhasil menjual kualitas di atas
kuantitas di Syndicate. Setiap misi punya daya tarik dan ekstra
tantangannya sendiri. The first rule of Fight Club is: you do not talk about Fight Club..
Berita yang lebih baik? Mereka tak menjadikan misi seperti
mengumpulkan glitch, peti, dll sebagai sesuatu yang pantas untuk
diikutsertakan di dalam peta. Anda bisa melakukannya untuk mendapatkan
ekstra resource demi crafting, namun tak terasa seperti sebuah aktivitas
wajib. Sistem mekanik baru seperti penggunaan kendaraan juga melahirkan
misi sampingan baru seperti balap atau time attack dengan ekstra misi
Fight Club yang juga memungkinkan Anda bertarung tangan kosong di arena
untuk membuktikan seberapa kuatnya Anda.
Komplain Utama? Cerita Futuristik Omong Kosong!
Not this again..
Jika ada satu hal yang membuat kami merasa kecewa dan sedih dengan AC
Syndicate adalah fakta bahwa Ubisoft masih berjuang keras untuk
mendorong sebuah plot yang sebenarnya tak lagi terasa sepenting di
seri-seri awal. Anda masih ingat ketika Anda berperan sebagai Desmond
Miles di tiga seri utama Assassin’s Creed pertama? Pertarungan Templar
dan Assassin di era futuristik di kala itu terasa sebagai plot utama
yang terus menarik perhatian dan memancing rasa penasaran karena memang
ada konflik utama di sana. Desmond diceritakan sebagai seorang Mesias
yang akan mampu menyelamatkan dunia dari kiamat. Di sinilah, tokoh-tokoh
dari First Civilization punya peran dan selalu mengundang keterkejutan,
apalagi di seri Assassin’s Creed 2. Anda harus tahu apa yang sebenarnya
tengah terjadi dan seberapa penting sebenarnya peran Desmond di sana.
Namun sepeninggal Desmond dan mulai masuknya ia sebagai “karakter
sampingan” untuk seri-seri AC selanjutnya, point futuristik ini seperti
kehilangan arah. Ubisoft sebenarnya sangat mengerti hal tersebut. Ia
dengan jelas tidak menawarkan karakter baru sekelas Desmond untuk
membuat fokus cerita lebih mengarah pada nilai jual historis, sekaligus
meminalisir gamer dari omong kosong Abstergo dan Templar di masa depan.
Namun sayang seribu sayang, mereka tak menyerah begitu saja. Assassin’s
Creed Syndicate kembali berusaha membangun pondasi untuk sebuah konflik
yang menurut kami pribadi, akan jauh lebih menarik untuk dibuang
jauh-jauh dan tak perlu diikuti lagi. Berusaha “mendorong” konsep futuristik AC dengan konflik baru terasa seperti omong kosong besar. Sulit untuk peduli jika Anda bahkan tak punya lagi kesempatan interaktif di dalamnya.
Anda akan bertemu kembali dengan salah satu tokoh penting di First
Civilization yang kembali membuka dan menawarkan sebuah “solusi” untuk
konflik masa depan yang tampaknya akan jadi sumber masalah baru. Berita
buruknya? Berbeda dengan Desmond dimana Anda punya kendali penuh dan
memang bermain peran sebagai dirinya di beberapa titik, Ubisoft
memutuskan untuk “meniadakan” elemen futurisik tersebut dari gameplay. Bull..
Semua hal yang terjadi di masa depan AC Syndicate hanya ditawarkan
dalam bentuk film CGI yang memperlihatkan konflik yang tengah terjadi.
Terus, bagaimana mungkin gamer, termasuk kami bisa merasa terhubung dan
peduli dengan konflik baru ini jika ia dilemparkan “malas” dan sekilas
dalam bentuk CGI tanpa ada keterlibatan sama sekali? Di sinilah, Ubisoft
gagal. Gagal membuat kami merasa harus peduli, khawatir, dan
memerhatikan apapun yang akan terjadi di masa depan dengan First
Civilization kembali jadi fokus. Terkesan dipaksakan, benang merah ini
sudah seharusnya putus dan mati sejak Desmond tak lagi eksis.
Kejutan! Kejutan! Kejutan!
SPOILERS
JANGAN MEMBACA SESI INI JIKA ANDA BERKEBERATAN DENGAN SPOILER AC: SYNDICATE SETELAH CERITA UTAMA
Untuk pertama kalinya, sebuah seri AC menawarkan konten ekstra setelah akhir cerita.
Ada satu hal lainnya yang membuat kami jatuh hati dengan AC Syndicate
secara instan, sebuah kejutan yang tak pernah kami prediksikan
sebelumnya. Anda masih ingat dengan sesi perang dunia kedua di AC Unity
yang diperlakukan sebagai kesalahan memori? Sebuah timeline yang lebih
maju melawan para Nazi ini tentu tak bisa dilupakan begitu saja.
Terlepas dari tema menarik yang ia usung, eksekusi yang dilakukan
Ubisoft harus diakui, buruk. Pertama, sebagian besar waktu yang Anda
habiskan di timeline menarik ini berakhir hanya sekedar eksplorasi,
memanjat, dan beraksi dalam sebuah format yang sangat linear. Kesalahan
kedua dan yang paling fatal? Fitur yang bisa jadi kejutan tersebut
justru dibuka kepada publik lewat sebuah trailer, menghilangkan charm
yang seharusnya bisa semakin membuat Unity terasa luar biasa.
Fakta bahwa Syndicate menawarkannya sebagai konten “cuma-cuma” terlepas
dari fakta bahwa ia bisa dieksploitasi jadi DLC berbayar pantas
diapresiasi. Misi Victoria berkisar pada usaha untuk menangkal kekuasaan Templar kembali.
AC Syndicate juga belajar dari kesalahan ini. Berbeda dengan desain
misi seri-seri AC sebelumnya yang biasanya berakhir setelah cerita utama
selesai, Ubisoft Quebec menawarkan dua varian misi berbeda yang justru
baru akan dibuka setelah Anda menyelesaikan cerita utama di AC
Syndicate. Pertama adalah misi Queen Victoria. Setelah berhasil
membebaskan London dari kekuasan Templar dan mengembalikan kekuasaan
monarki ke tangan Victoria, Anda berperan tak ubahnya kekuatan “rahasia”
yang diandalkan untuk memastikan kekuatan Templar ini tak kembali dalam
waktu dekat. Bertemu dan berinteraksi dengan Queen Victoria secara
langsung dan menempuh misi darinya langsung jadi daya tarik tersendiri.
Mengapa? Karena kita semua tahu, bahwa di masa lalu, konten “pendek”
seperti ini bisa saja mereka jual sebagai DLC.
Ini mungkin jadi momen paling mengejutkan. Tak pernah masuk sebagai
bahan promosi, eksplorasi di era perang dunia pertama jadi kejutan yang
menyenangkan. Kerennya? Anda tetap berperan sebagai keturunan Frye. Berbeda dengan Unity yang linear, konsep ini diaplikasikan dalam sesi open-world kecil di dalam London masa depan itu sendiri. Lengkap dengan desain dan efek visual dramatisnya sendiri.
Hal kedualah yang membuat kami terkejut. Mengapa? Karena terlepas
dari hype yang berusaha dibangun Ubisoft selama beberapa bulan terakhir,
mereka sama sekali tidak pernah membocorkan misi ekstra setelah tamat
yang satu ini. Benar sekali, sebuah anomali kini melemparkan Anda ke
masa depan, ketika London tengah diserang di Perang Dunia Pertama. Namun
berbeda dengan format AC Unity yang bergerak secara linear, Quebec
benar-benar menawarkan sebuah porsi London “masa depan” yang bisa Anda
eksplorasi dengan sistem misi utama dan sampingan yang serupa. Anda
bahkan bisa bertemu dengan Winston Churchill di dalamnya. Kerennya lagi?
Bukan karakter asing, Anda berperan sebagai Assassin dari keturunan
Frye. Sayangnya, Anda tak bisa menggunakan teknologi yang tersedia di
peta seperti mobil / tank yang ada untuk sekedar bersenang-senang. Surprise!
Dua konten ekstra yang punya nilai jual lebih ini dan berakhir jadi
rahasia selama proses marketing tentu saja membuat kami terkejut,
sekaligus tak segan melemparkan acungan dua jempol untuk Ubisoft.
Pertama, karena ia jadi konten yang bisa diprediksi yang menyempurnakan
elemen seri sebelumnya. Kedua? Mereka memutuskan untuk tidak
menjadikannya sebagai DLC yang seharusnya jadi praktik “standar”
industri saat ini.
SPOILERS ENDS
Kesimpulan
AC Syndicate tetaplah sebuah seri game open-world yang menarik untuk
dinikmati. Ia akan jadi seri solid yang cukup memuaskan para penggemar
franchise ini, apalagi jika Anda termasuk yang cukup kecewa dengan Unity
tahun lalu. AC Syndicate terlihat belajar banyak dari beragam keluhan
yang sempat didengungkan gamer tahun lalu, menyulap, dan
mengimplementasikan semua hal yang akan mudah membuat mereka jatuh hati
Jadi apa yang bisa disimpulkan dari Assassin’s Creed Syndicate?
Sebuah seri yang solid, ini mungkin kalimat yang paling tepat untuk
menggambarkannya. Ia menawarkan banyak hal yang baru terutama dari
mekanik gameplay yang ditawarkan hingga side mission yang lebih
menonjolkan kualitas daripada kuantitas. Namun pada akhirnya, ia tak
berakhir menawarkan sesuatu yang berbeda secara signifikan. Secara inti,
AC Syndicate tetaplah sebuah seri Assassin’s Creed yang selama ini Anda
kenal, yang menjual desain open-world yang serupa namun kali ini dengan
kombinasi elemen yang lebih tepat. Minim masalah teknis, Quebec belajar
banyak dari blunder yang dilakukan Unity. Semua keunggulan tersebut
dikombinasikan dengan desain kota London yang memanjakan mata.
Walaupun demikian, bukan berarti game ini hadir tanpa kekurangan.
Permasalahan pertama, seperti yang sempat kami sebut di atas, adalah
tema cerita futuristik melibatkan First Civilization yang sudah terkesan
dipaksakan dan tak lagi menarik. Abstergo, Templar, dan Juno tak bisa
lagi memancing rasa penasaran seperti ketika Desmond masih eksis di masa
lalu.
Keluhan kedua yang pantas untuk dicatat juga adalah ilusi NPC yang
justru semakin parah dibandingkan Unity. Kita tidak tengah membicarakan
masalah pop-up dan segalanya, tetapi fakta bahwa mereka “menolak” untuk
bereaksi atas apapun aktivitas yang Anda lakukan. Membunuh seorang
anggota gang lawan atau polisi di keramaian? Anda akan lebih banyak
menemukan NPC yang sekedar diam. Catatan ketiga juga mengakar pada AI
musuh yang sama bodohnya. Bahkan ketika aksi Stealth Anda ketahuan dan
Anda sudah bertarung secara terbuka, sering kejadian bahwa AI-AI di
sekitar terlihat seperti tak acuh dan tak melemparkan reaksi apapun
untuk mengepung atau menyerang Anda. Hasilnya? Setiap aksi jadi minim
resiko.
Namun terlepas dari catatan tersebut, AC Syndicate tetaplah sebuah
seri game open-world yang menarik untuk dinikmati. Ia akan jadi seri
solid yang cukup memuaskan para penggemar franchise ini, apalagi jika
Anda termasuk yang cukup kecewa dengan Unity tahun lalu. AC Syndicate
terlihat belajar banyak dari beragam keluhan yang sempat didengungkan
gamer tahun lalu, menyulap, dan mengimplementasikan semua hal yang akan
mudah membuat mereka jatuh hati. AC Syndicate adalah sebuah proyek game
yang bagus dan menarik. Namun revolusioner dalam arti mengubah daya
tarik Assassin’s Creed yang selama ini kita kenal? Belum sampai kesana.
Kelebihan
4 Man Finisher!!
Kota London yang Indah
Karakter yang cukup menarik
Desain side mission yang jauh lebih baik
Minim masalah teknis
Sensasi berkendara yang nyaman
Banyak karakter pendukung yang lebih ikonik
Animasi gerak dan serangan yang ciamik
Kelemahan
AI musuh yang semakin tolol
Cerita First Civilization yang mulai terasa seperti omong kosong
NPC penduduk yang tak reaktif pada aksi kita
AI musuh yang semakin bodoh
Cocok untuk gamer: pencinta franchise Assassin’s Creed, yang tak puas dengan AC Unity Tidak cocok untuk gamer: yang tak lagi puas dengan mekanisme open-world ala AC, butuh tantangan ekstra
0 komentar:
Posting Komentar