Kamis, 19 Mei 2016

GameFight: COD Ghosts VS Battlefield 4

gamefight-battlefield-4-vs-
Pertarungan paling panas tahun ini akhirnya berkobar lagi. Persaingan antara dua franchise FPS terbesar – Battlefield dan Call of Duty memang selalu menjadi fenomena yang menarik untuk disimak. Baik EA maupun Activision selalu mati-matian memastikan franchise andalan mereka ini berhasil menjadi yang terdepan, tidak hanya di sisi popularitas dan penjualan, tetapi juga kualitas. Pertempuran ini sendiri jauh lebih menarik di tahun 2013 ini, mengingat kehadiran konsol next-gen yang tentu saja menawarkan performa yang lebih kuat. Tidak lagi harus menahan diri dan menyesuaikan engine agar dapat dimainkan di konsol generasi saat ini yang lemah, baik EA dan Activision pun tampil habis-habisan di Battlefield 4 dan Call of Duty: Ghosts.
Performa yang lebih “nendang” ini juga terlihat dari hampir sebagian besar aspek yang ada, dari sekedar visual hingga penambahan fitur yang ditawarkan. Battlefield 4 membuka persaingan dengan waktu rilis yang lebih awal, memperkenalkan Frosbite Engine 3.0 sebagai engine next-gen andalan dari DICE. Sementara di sisi lain, Infinity Ward juga sempat mengklaim adaptasi engine yang lebih mumpuni untuk Ghosts, cukup untuk merepresentasikan kualitas visual next-gen. Plot dipermak, tetapi dengan ciri khas perang dalam skala masif yang selalu menjadi nilai jual yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Dengan beragam amunis baru ini, kedua game ini menjadi kandidat terbaik untuk menjadi penantang terbaru di GameFight kali ini.
Call of Duty: Ghosts VS Battlefield 4, siapakah yang paling pantas untukmenjadi yang terbaik? Let the fight begins!

Plot

Call of Duty - Ghosts (3) Battlefield 4 single player (113)
MURICA!, satu kata kecil ini tampaknya sudah cukup untuk menyimpulkan plot utama yang ditawarkan oleh kedua game yang satu ini, baik Ghosts maupun Battlefield. Untuk kesekian kalinya, para developer game FPS tampaknya masih kesulitan untuk keluar dari pakem cerita yang menjadikan Amerika Serikat sebagai target utama, dimana Anda akan berperan sebagai kelompok pejuang kecil yang harus terlibat segudang aksi dan tampil sebagai penyelamat dengan porsi peran yang terhitung signifikan dalam memenangkan konflik yang ada. Namun jika harus memilih salah satu di antara keduanya, Call of Duty: Ghosts harus diakui tampil lebih baik. Walaupun tidak sekompleks Black Ops dan terkesan sangat linear, namun pencintraan sosok tim Ghosts sebagai pasukan elite, hubungan erat antara Logan dan Hesh, dan voice acts yang ada cukup menghidupkan seri dari Infinity Ward ini. Sementara di sisi lain, Battlefield 4 tampil terlalu “biasa”.

Call of Duty: Ghosts (1) VS Battlefield 4 (0)


Visualisasi

Call of Duty - Ghosts (130) Battlefield 4 single player (30)
Sama-sama mencitrakan diri sebagai game next-gen, visualisasi tentu saja menjadi salah satu indikator utama untuk membuktikan apakah keduanya berhasil melebihi standar visual generasi saat ini. Terlepas dari klaim yang diluncurkan Infinity Ward yang meyakinkan bahwa Ghosts akan hadir dengan engine yang lebih sempurna, game ini justru memperlihatkan banyak kelemahan yang terasa kentara di sisi visual. Tata cahaya yang lebih dramatis ternyata tidak menjamin pengalaman visual yang luar biasa, apalagi dengan segudang low-res texture yang masih mudah Anda temuka di begitu banyak level. Sementara di sisi lain, EA tampil habis-habisan dengan Frostbite Engine 3.0. Detail yang lebih baik, tata cahaya, hingga beragam efek visual yang belum pernah diterapkan di game-game manapun sebelumnya ditawarkan dengan optimal. Gamer mana yang tidak terpukau melihat jamur api yang melayang realistis ketika Anda berhasil memicu ledakan besar dalam permainan? Battlefield masih berhasil membuktikan diri sebagia salah satu game FPS dengan visual terbaik, hingga saat ini. DICE rules!

Call of Duty: Ghosts (1) VS Battlefield 4 (1)


Gameplay / Action

Call of Duty - Ghosts (169) Battlefield 4 single player (97)
Apa yang bisa Anda harapkan dari sebuah game FPS? Dengan mekanik dasar yang serupa satu sama lain, hampir tidak ada inovasi signifikan yang bisa disertakan DICE dan Infinity Ward ke dalam game andalan mereka masing-masing tanpa melenceng dari akar military shooter yang mereka usung. Namun jika harus membicarakan aspek mekanik yang ia sertakan, Battlefield 4 masih memperlihatkan kualitas yang sulit untuk ditandingi. Recoil unik yang ditawarkan setiap senjata menghasilkan pengalaman yang lebih unik dan realistis, termasuk ketika Anda berkendara dengan tank di salah satu level. Sabar menanti kesempatan menyerang yang tepat, kebutuhan untuk melontarkan peluru secara presisi, dan kebebasan untuk menghancurkan rintangan yang menghalangi Anda menjadi pesona yang sulit untuk ditolak. Sementara di sisi lain, kesan arcade justru mengalir kian kentara di Ghosts. Hal ini kian diperparah dengan mekanik kendaraan di salah satu chapter yang terasa begitu licin dan tidak realistis. Battlefield 4 tampil lebih baik di level ini.

Call of Duty: Ghosts (1) VS Battlefield 4 (2)


Character Design

Call of Duty - Ghosts (64) Battlefield 4 single player (128)
Karakter adalah pintu utama bagi gamer untuk “masuk” ke dalam pengalaman gaming yang berusaha ditawarkan oleh developer. Lewat watak, peran, percakapan, dan aksi beragam karakter di dalam game inilah, gamer bisa merasakan keterkaitan emosional yang kuat. Tidak hanya dari voice acts dan karakteristik yang ada, desain visual juga menjadi nilai jual yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Untuk urusan yang satu ini, Call of Duty masih mampu memperlihatkan tajinya. Desain pakaian pasukan khusus Ghosts yang kuat dengan identitas dan voice acts yang ditawarkan di dalamnya membuat perjalanan ini kian hidup. Sementara di Battlefield, terlepas dari penambahan Hannah sebagai pasukan wanita yang terhitung unik di genre FPS, hubungan antar para karakter terasa sangat hambar dan klise. Dari segi desain, tidak ada yang terasa spesial di pakaian Irish maupun Pac sendiri.

Call of Duty: Ghosts (2) VS Battlefield 4 (2)

Music

Call of Duty - Ghosts (85) Battlefield 4 single player (90)
Music memang bukan elemen utama di sebuah game FPS. Suara senjata yang meluncur tepat, mendetail, dan suara efek yang muncul darinya lebih menjadi fokus utama. Walaupun demikian, musik tetap menjadi elemen yang cukup penting untuk membangun atmosfer yang tepat, apalagi ketika Anda disuguhkan dengan cut-scene pendek atau beragam adegan dramatis yang memang didesain untuk menggugah emosi Anda. Tidak hanya itu saja, baik Battlefield 4 maupun COD: Ghosts juga diperkuat dengan soundtrack resmi yang akan menjadi identitas ekstra masing-masing game ini. Activision menunjuk rapper terkenal – Eminem sebagai pengisi soundtrack lewat single terbarunya “Survival”, sementara DICE tetap bertahan dengan ciri khas musik elektronik yang sempat mereka terapkan di seri sebelumnya. Hasilnya? Battlefield 4 tampil lebih baik. Ada identitas kuat yang akan membuat otak Anda langsung mengasosiasikan bunyi dentuman di Warsaw Theme dengan game  yang satu ini. Tidak terbantahkan.

Call of Duty: Ghosts (2) VS Battlefield 4 (3)


World Design

Call of Duty - Ghosts (174) Paracel Storm (4)
Ini mungkin menjadi elemen pertempuran yang paling sulit di antara semuanya. Mengapa? Secara garis besar, Call of Duty: Ghosts tentu akan dengan mudah mengalahkan Battlefield 4 dari desain dunia yang ditawarkan. Tidak pernah menahan diri untuk menyalurkan ide gila yang ada, Ghosts menyuntikkan pertarungan di dalam laut, di luar angkasa, bahkan menjalankan operasi militer dengan cara bergantungan di gedung yang tinggi. Sementara di sisi yang lain, Battlefield 4 menawarkan terrain yang terasa datar dan lapang. Apakah ini berarti Ghosts menang? Tunggu dulu. Di sisi yang lain, DICE menyuntikkan 10 map yang luar biasa di Battlefield 4 versi multiplayer. Semua kelemahan desain dunia yang terlihat di single player terbayarkan lewat desain map multiplayer yang luas, berimbang, dan menarik secara visual. Jika saja Infinity Ward menambahkan map luar angkasa atau pertempuran bawah laut di multiplayer COD: Ghost, elemen ini mungkin akan dengan mudah mereka menangkan. Namun fakta bahwa mereka tidak memikirkan hal tersebut menjadikan skor ini berimbang. Baik Battlefield 4 maupun Ghosts memiliki daya tarik di sisi desain dunia yang berbeda. Draw!

Call of Duty: Ghosts (2) VS Battlefield 4 (3)


Epicness

Call of Duty - Ghosts (73) Battlefield 4 Open Beta (114)
Seperti halnya yang Anda temukan di desain dunia, pengalaman epik yang ditawarkan oleh COD: Ghosts dan Battlefield 4 juga bernaung di dua kutub yang berbeda. COD: Ghosts tetap mampu menawarkan pengalaman single player yang luar biasa, lewat segudang cut-scene sinematik ala Hollywood yang masih cukup kuat untuk membuat Anda terkejut dan berdecak kagum. Ledakan besar, kematian orang penting, hingga pertempuran luar angkasa menyumbang porsi tersendiri dalam pengalaman luar biasa yang satu ini. Mengalahkan Battlefield 4, yang walaupun tampil baik di sisi gameplay, gagal menawarkan hal ini. Namun ini tidak lantas membuat Ghosts tampil sebagai pemenang, karena di sisi multiplayer, hal yang berkebalikan terjadi. Battlefield 4 tetap membuktikan dirinya sebagai sebuah game multiplayer yang luar biasa, apalagi dengan kehadiran fitur Levolution yang membuat gameplay terasa lebih dinamis. Desain dunia seperti Paracel Storm, Flood Zone, atau Siege of Shangai yang secara konstan berubah dengan segudang kendaraan dan gaya perang yang Anda inginkan menawarkan sensasi epic yang lebih. Untuk ini, kembali seimbang.

Call of Duty: Ghosts (2) VS Battlefield 4 (3)


And The Winner is: Battlefield 4!

Call_of_Duty_Ghosts_PC_cover_art  79124-forside
Dan pemenangnya jatuh ke tangan Battlefield 4. Sebagai sebuah game next-gen, DICE berhasil menyuntikkan begitu banyak elemen yang membuat game yang satu ini pantas untuk menyandang sebagia seri yang lebih baik. Dengan kekuatan Frostbite Engine 3.0, DICE tidak hanya menawarkan visualisasi penuh detail, tetapi juga dunia yang lebih interaktif, apalagi ketika dihadapkan pada mode multiplayer yang mereka tawarkan. Levolution memang bisa dilihat sebagai sebuah fitur kosmetik, namun di beberapa map, ia memberikan perubahan sensasi gameplay yang ada, sekaligus membuat Battlefield 4 terlihat jauh lebih dinamis. Namun sayangnya, DICE tidak banyak ambil pusing untuk membangun mode campaign yang lebih baik. Bahkan menurut kami pribadi, segudang kejutan di Battlefield 3 masih menawarkan momen “WOW” yang jauh lebih intens dibandingkan seri terbaru ini. Namun tetap, Battlefield  4 merupakan game yang memesona.
Sementara di sisi yang lain, Infinity Ward seolah terjebak pada pusaran tren yang mereka ciptakan sendiri. Berbohong soal kebutuhan 6 GB RAM tidak lantas membuat Ghosts pantas untuk disebut sebagai proyek next-gen, terutama di sisi visual. Bahkan dalam setting PC yang paling optimal, Anda masih akan menemukan begitu banyak objek yang diperkuat dengan low-res texture yang terasa kentara. Namun tetap seperti seri-seri sebelumnya, tidak ada yang bisa membantah pesona yang ditawarkan oleh setiap mode single player Call of Duty. Sidik jari Infinity Ward menempel kuat di Ghosts, seolah membawa Anda kembali akan pesona Modern Warfare untuk pertama kalinya. Sayangnya, pesona ini akan mulai terasa tidak relevan jika para kompetitor memperkuat daya saing dan menawarkan lebih banyak hal baru di game-game FPS andalan mereka. Activision butuh strategi baru.
Karena semua alasan di atas inilah, Battlefield 4 pantas menjadi pemenang dengan skor yang terhitung tipis. Kalah di sisi plot dan karakter, Battlefield 4 menawarkan visualisasi, music, dan gameplay yang terasa jauh lebih baik. Walaupun demikian, ia tetap dipandang sebagai sebuah seri yang menawarkan pesona yang berbeda dengan Ghosts itu sendiri. Karena pada akhirnya, Battlefield 4 is all about multiplayer gameplay!
Jika Anda termasuk gamer yang tengah atau pernah memainkan kedua game ini, jangan ragu untuk meninggalkan komentar jika Anda merasa bahwa penilaian di atas menganut indikator yang dirasakan tidak berimbang. Apalagi jika Anda merasa bahwa Call of Duty: Ghosts seharusnya dapat memenangkan pertarungan ini dengan mudah. Tidak ada yang lebih menarik bagi kami selain melihat gamer bertukar argumentasi cerdas setelah kepuasan menikmati game-game FPS terbaik yang ditawarkan oleh tahun 2013 ini. Feel free to discuss!

 

0 komentar:

Posting Komentar