Intel Vs AMD
Intel Vs AMD, Siapakah yang Memiliki Performa Lebih Baik?
Dari
beberapa hasil pengujian yang sudah dilakukan, bisa ditarik kesimpulan
bahwa processor dengan multi core-Dual core ataupun Quad core memiliki
kemampuan kinerja yang lebih, jika dibandingkan dengan processor
ber-core tunggal. Hal tersebut bisa dipahami, karena memang processor
dual core atau quad core memiliki jumlah core yang lebih banyak,
ditambah dengan L2 Cache yang lebih besar. contoh untuk Intel Core 2
Extreme (quad core) memiliki L2 cache 4 MB, Intel Core 2 Duo L2
cache-nya 1 MB, sedangkan Pentium 4 hanya memiliki L2 cache sebesar 512
KB.
Khusus untuk processor AMD yang diuji kali ini memang memiliki kinerja yang hampir seimbang, meskipun salah satu processor-nya sudah menggunakan dual core. Hal tersebut dikarenakan clock processor yang dimiliki keduanya memang sama, yaitu 2.0 GHz dan L2 cache yang sama, yaitu 1 MB. Meskipun processor yang memiliki core lebih dari satu memiliki kinerja yang lebih baik, namun yang perlu Anda ingat, seberapa perlu Anda memiliki processor dengan core dual atau quad. Mengingat harga yang harus Anda bayar akan jauh lebih tinggi, dibandingkan dengan processor yang hanya memiliki single core.
Untuk
kali ini, perbandingan dimenangkan oleh processor dari jajaran Intel.
Meskipun tidak secara telak, namun sebagian besar pengujian menunjukkan
nilai yang lebih tinggi dibanding dengan processor AMD. Dalam hal ini,
kami membandingkan antara processor Intel Core 2 Duo dan AMD Athlon 64
X2. Saran dari kami , ukur terlebih dahulu sampai seberapa penting Anda
memerlukan sebuah processor multi core. Aplikasi
apa saja yang nanti digunakan, dan untuk kegiatan apa Anda menggunakan
CPU tersebut. Hal itu tentunya juga masih harus ditambah dengan seberapa
besar budget Anda untuk menebus processor dengan core lebih dari satu.
Jika Anda memang benar-benar memerlukannya, maka memang tidak ada
salahnya Anda membeli processor dengan core lebih dari satu. Jika tidak,
kami sarankan untuk tetap menggunakan processor dengan core tunggal
saja, di mana selain harganya jauh lebih terjangkau, hampir seluruh
aplikasi yang ada di pasaran memiliki kompatibilitas terhadap processor
jenis ini. Perlu Anda ingat bahwa developer aplikasi masih jarang yang
mengembangkan aplikasinya, khusus untuk platform multi core.
di ambil dari: http://www.pcmedia.co.id/
Processor AMD
Untuk unjuk kemampuannya AMD bagus dan bisa diadu.Akan
tetapi untuk yang sedang belajar oprek komputer (Overclocker) diharap
hati-hati. Why ? Coba anda bandingkan antara prosessor buatan Intel (P
IV) dengan buatan AMD (Duron, Athlon, XP, dsb). perbedaannya jelas
terlihat pada LUAS CORE/INTI prosessor. Luas core AMD sangat kecil Cuma
beberapa milicentimeter.
Nah disinilah letak permasalahannya!dalam
pembuatan/perakitan/ perbaikan komputer berbasiskan AMD, sering ditemui
sebuah komputer dengan prossesor AMD yang “cuil” atau pecah
dipinggirannya. Hal ini dikarenakan pada waktu PEMASANGAN HEATSINK ke
prosessor kurang hati-hati atau terlaku keras/kasar, sehingga
mengakibatkan hal seperti yang disebutkan diatas. Bisa juga karena cacat produksi ( hal ini kemungkinannya sangat kecil sekali ). Keadaan tersebut bukan tidak mungkin akan menyebabkan prosessor menjadi RUSAK.Processor Yang Layak Untuk Dipertimbangkan
processor AMD Duron dengan kecepatan 750 Mhz harganya cukup menggiurkan untuk ukuran processor. Meski murah ternyata
mempunyai performa yang cukup baik dan awet serta dapat diandalkan.
Processor ini juga cukup dapat diandalkan untuk bermain video game yang tergolong standar dalam soal tampilan.mempunyai performa yang cukup baik dan awet serta dapat diandalkan.
Kesimpulannya AMD baik digunakan untuk PC multimedia yang tergolong standar, seperti bermain game dan mendengarkan mp3.
AMD prosesor paling cepat
Kinerja
AMD sama dengan Intel Pentium tetapi dengan harga lebih murah . AMD
masih harus bekerja ekstra keras untuk merebut pasar Prosesor dari
Pentium. Meski beberapa waktu lalu, dalam suatu uji kinerja, ternyata
AMD, mampu mengungguli Pentium dalam beberapa aplikasi, tetapi gaungnya
tidak sampai membuat Pentium jatuh.rata-rata
warnet juga pakai prosesor ini.selain harganya murah kecepatanya pun
tinggi..memang bagus untuk PC yang punya kinerja berat.seperti game atau
desain.tapi menggunakan
prosessor ini di PC suhunya akan cepat naik agar suhu stabil kita harus
beri extra Fun tambahan .untuk produsen sebenarnya produk AMD bagus
murah banyak yang pakai. ( www. PintuNet.com )
Processor AMD-duron Kurang Bagus Untuk Game
kalau Processor Intel, ini akan lebih anggun dan lebih bagus serta akan tahan lama artinya tidak gampang rusak.
Processor AMD dengan segala kelebihan dan kekurangannya
processor
Duron 600 mhz sekitar 2 tahun yang lalu. Pada saat itu, AMD
digembar-gemborkan merupakan pesaing utama processor Intel yang memiliki
harga yang lebih mahal. AMD juga ditulis berbagai review sebagai yang
handal dan cepat. Namun setelah dipakai, ternyata kecepatan yang
direview, tidak seperti yang diharapkan. Apalagi ditambah dengan sering
terjadinya computer hang, yang solusinya hanya melakukan restart
system.. Kekecewaan bertambah karena processor AMD Duron tersebut tidak
laku dijual bekas di pasaran, apalagi katanya banyak orang yang tidak
menginginkan produk tersebut saat ini.
AMD Stabil
sebenarnya yang jadi penyebab utama AMD tidak stabil bukan
processornya, akan tetapi motherboard, pake Processor Intel Juga kalau
motherboardnya jelek ya tetap aja hang. Sebagai tip kalau membeli
motherboard, belilah motherboard berchipset yang sama dengan
Processornya, apakah itu ??. Ya kalau AMD pakai chipset AMD 751 untuk
yang SDRAM atau chipset 761 untuk yang DDR-SDRAM, kalau untuk INTEL pake
chipset INTEL.
disarankan kalau masih ada AMD buat apa cari yang lebih mahal, so jangan salahin Procesornya ya, salahin aja chipset Motherboardnya.
Processor AMD Athlon 64 3000
Amd Athlon 64 3000+ yang harganya pada waktu itu sekitar Rp1.200.000,-
prosesornya yang mudah untuk di Overclok. pernah melakukan overclock terhadap prosesor ini tapi error atau tidak bisa, dan setelah dicari ternyata perangkat lainya yang tidak mendukung seperti ram dan sebagainya.
Yang lebih disukai lagi pada prosesor ini adalah kehandalanya disoal kompatible grafisnya untuk game yang memiliki grafis yang tinggi. Sebenarnya untuk masalah ini tergantung dari VGAnya juga tapi prosesor juga tetap mengambil peran. Satu kekurangan dari prosesor ini yaitu cepat panas, tapi hebatnya kalau sudah panas akan mati dan me-restart dengan sendirinya.
Kinerja
Peningkatan
kinerja lewat teknologi 64 Bit dapat dilihat pada hasil uji Cinebench
2003 dari Maxon Cinema 4D. Dengan Athlon X2, aplikasi 64 Bit ini
mencapai kinerja 30% lebih tinggi dibanding aplikasi 32 Bit. Sementara
dengan Pentium 4/670 kinerjanya lebih cepat 20%. (CHIP Indonesia)
Processor saingan bebuyutan Intel
AMD
yang tak lain kepanjangan dari Advance Micro Device sejak lama menjadi
sangan no.1 bagi processor keluaran Intel Corp. AMD mendahului Intel di
kelas 64 bit dengan dual core processor dengan meluncurkan Athlon64 X2
prosesor 64-bit.
Prosesor jenis baru ini dibuat berdasar versi sebelumnya Athlon64 baik dari versi Venice maupun San Diego. Dengan menggunakan dua prosesor, AMD makin unjuk gigi dengan image yang tidak bergantung pada kecepatan clock prosesor.
1. Harga lebih kompetitif alias lebih murah. AMD bisa menekan cost produksi dan biaya iklan.Harga Processor Intel menjadi lebih mahal karena Iklan Intel yang jor-joran.
2.Dikelas 64-bit, AMD bisa mengungguli Intel dimana Intel masih ketinggalan.
3.AMD tidak menggunakan standar kecepatan tinggi, prosesornya bekerja secara efisien. Sehingga dengan frekwensi yang lebih rendah, prosesor AMD mampu menyamai kecepatan prosesor Intel yang bekerja dengan frekwensi lebih tinggi.
4.Karena mempunya efisiensi tinggi dan bekerja di frekuensi yang lebih rendah Prosesor AMD jadi lebih dingin dibandingkan milik Intel
Pertama, kalah benchmark dari Intel untuk aplikasi proses Multimedia (Grafis, Audio, Video dan Animasi)
Kedua, AMD selalu kalah promosi dibandingkan intel. Apalagi ada pameo bahwa Ada Harga Ada Rupa (Ono Rego Ono Rupo) sudah membumi di Indonesia dimana barang yang lebih mahal sering dilihat lebih berkualitas. Padahal pameo itu sebenarnya tidak berlaku bagi AMD yang harganya lebih murah namun soal kecepatan mampu mengungguli Intel .
Dari sisi software, Extended Memory 64 Technique (EM64T) Intel ini sama dengan yang dipakai AMD. Teknologi ini adalah perluasan konsep 32 Bit dengan fungsi-fungsi tambahan sehingga software 32 Bit masih dapat digunakan .
Hemat energi:
Untuk PC yang tenang, prosesor harus hemat energi. Pada CPU high-end
terbaru, daya panas yang dihasilkan tiap bidang yang setara dengan uang
logam Rp 25, sama dengan daya bola lampu 100 Watt! Pendinginan yang
dilakukan dengan kipas menjadikan PC bersuara bising.
Mulai Sempron 3000+, AMD menangkalnya dengan mekanisme hemat energi
Cool n’ Quiet yang menurunkan clockspeed CPU pada beban rendah.
Permukaan prosesor menjadi tetap dingin dan sistem lebih tenang. Mulai
seri 6xx, Intel melengkapi CPU-nya dengan mekanisme serupa, Enhanced
SpeedStep (ESS). Namun, solusi ini kurang efektif.
Sempron, Prosesor Murah Meriah Cocok untuk Kerja
prosesornya
adalah 3000+ dan harganya juga relatif murah, sekitar 550 ribu rupiah.
Dibandingkan dengan prosesor Sempron sebelumnya yang menggunakan soket
754, kini Sempron sudah mendukung dual channel memory, SSE3, NX bit,
serta yang cukup penting yaitu Cool n Quiet. Dengan Cool n Quiet, kalau
prosesor kita tidak sedang dalam kondisi bekerja penuh, sistem dapat
secara otomatis menurunkan multiplier prosesor yang berarti juga
menurunkan clock speed prosesor.
Dengan turunnya clock prosesor, berarti turun pula suhu yang dihasilkan oleh si prosesor tersebut. Berarti lagi, turun jugalah kecepatan putar kipas pendingin heatsink prosesor, yang berarti juga turunnya tingkat kebisingan. Tetapi tentunya semua bisa terjadi jika motherboard yang digunakan, versi BIOS-nya, serta heatsink fan prosesor mendukung untuk itu.
Kalau
digunakan untuk bekerja menjalankan aplikasi office, internet, dan
sedikit mengolah gambar dengan photoshop, serta memutar MP3 ataupun DVD,
kinerja prosesor ini sudah cukup. (512MB).
Sempron 2800+ AM2 Untuk Budget Rendah
Dengan kecepatan 1800 Mhz atau 1,6giga. Frekuensi yang ditawarkan adalah 200 dengan multiple pengali 8. dan kemampuan hypertransport sampai dengan 1000 mhz.
Pada
tahap tes yang dilakukan ternyata prosesor ini memiliki kemampuan
tersembunyi. Kemampuan yang ditawarkan adalah suhu yang relatif dingin
pada saat bekerja yaitu pada kisaran 35-45 derajat celsius, ini
mematahkan opini orang-orang yang mengatakan bahwa AMD merupakan
prosesor yang panas. Selain itu kemampuan overclokingnya sangat baik
dimana performance maksimal yang didapatkan adalah frekuensi 375, sama
dengan kemampuan prosesor tercanggih saat ini yaitu Intel core to duo.
Tes yang dilakukan adalah Game, aplikasi grafis, ofice dan multi media
tes. Semuanya berhasil dilewati dengan mulus, baik kondisi standart
ataupun overcloking.
Jadi kesimpulan yang didapatkan adalah
bahwa untuk prosesor low end hendaknya menggunakan prosesor sempron 2800
AM2 daripada Intel celeron.
AMD Sempron dibandinkan Intel Pentum IV, lebih handal, lebih cepat, tidak cepat panas, dan so pasti lebih murah.
AMD Sempron 2800 Soket A (462) Lebih Bagus Dibanding Penting 4 2.8 Ghz
Prosesor
AMD Sempron 2800 Soket A (462). Spesifikasinya adalah Mobo Matsonic
8177C, Harddisk Maxtor 40 GB ATA, GeForce 4000 MX 64 MB, memori Twinmos
256 MB, Casing Simbadda SIM-Q.
menggunakan Microsoft Windows XP SP2 ternyata berlari kencang. Main game Need for Speed Underground santai saja. Padahal komputer-komputer yang menggunakan Intel Pentium 4 2,8 GHz (soket 478). Komputer selalu aktif sepanjang malam dipakai untuk memutar musik sampai pagi. Tetapi tidak pernah bermasalah. tidak pernah mengganti peripheral apapun selama 3 tahun, kecuali CD-RWnya.
Waktu itu harga prosesor AMD Sempron 2800 soket A Rp. 750.000,00. Saya tidak merasa rugi sedikit pun, hanya saja dari brand image memang masih kalah dibanding Intel meskipun mereka bersaing ketat di pasar prosesor.
(prosesor intel Pentium IV 2,4 GHz yang waktu itu harganya sekitar 1,25 juta.)
Berdasarkan hasil penelusuran di berbagai sumber di internet, beberapa parameter yang dimenangkan oleh AMD dalam perang nya melawan Intel adalah:
- Teknology yang berkembang dengan arsitektur yang tetap coba bandingkan dengan Intel yang mengembangkan teknology nya dengan membunuh arsitektur-arsitektur sebelumnya. Mungkin itu juga masuk kedalam strategi bisnis nya Intel dimana perubahan berarti end user harus mengganti PC mereka dan membeli yang baru. Tapi akhirnya konsumen berpikir enough!!!! dengan solusi AMD yang upgradable dan overclockable maka tewaslah strategi bisnis berpindah-pindah arsitektur nya Intel.
- Inovasi tiada henti dan menjadi yang pertama. Sementara Intel bernafsu banget untuk meningkatkan kecepatan processor nya dengan selalu meningkatkan nilai Hz dari processor keluaran nya, AMD justru bersabar dengan prinsif frequensi bukan segalanya, berikan client sesuatu yang baru yang akan terasa perbedaan nya jangan berikan sesuatu yang tidak terasa tetapi dengan harga yang mahal. Intel masih berkutat dengan frequensi, AMD sudah menggebrak dengan teknologi 64 bit untuk komputer rumahan. Intel masih tetap berkutat dengan frequensi AMD menyerbu dengan teknology multi core. Dan seperti yang bisa diperkirakan Inovasi AMD menggulung janji palsu nya Intel.
- Harga tidak selalu sama dengan kecepatan. Intel yang selalu mengeluarkan jajaran processor terbaru nya dengan harga selangit (mungkin masih ingat Intel EE yang harga processor nya saja bisa beli 3 PC standar) harus berfikir ulang dengan strategi AMD mengeluarkan processor baru dengan harga yang tidak terlalu tinggi dan masih terjangkau oleh pengguna mid end.
- Biaya penggunaan yang lebih rendah dengan kualitas kerja yang sama bisa dicapai oleh AMD sehingga konsumen tidak hanya bisa membeli processor berkecepatan tinggi tetapi juga tidak dicekik oleh borosnya penggunaan listrik oleh processor dan belum lagi alat-alat yang lain.
- Banyak pilihan untuk mendapatkan best performance. Sementara Intel seolah memaksakan bahwa produk Intel akan berjalan optimal di atas segala sesuatu yang berbau Intel maka AMD dengan gagah berani menantang dengan kami bisa optimal di banyak platform sehingga end user memiliki banyak opsi apakah opsi dompet atau opsi brand.
ISTILAH PENTING
64-Bit:
Standar 32 Bit lambat laun akan diganti oleh 64 Bit. CPU baru ini mampu
memproses 8 Byte (64 Bit) dalam satu cycle (putaran). Dengan demikian,
kalkulasi yang rumit dapat dikerjakan lebih cepat lagi.
Dual-Channel: Istilah ini menunjukkan komunikasi antara CPU dan RAM. Dua modul RAM dikontak secara paralel oleh CPU sehingga memungkinkan bandwidth 2 kali lebih besar.
Dual-Core: CPU terdiri dari 2 inti prosesor, sehingga dapat memproses 2 langkah kerja (threads) secara paralel.
Proses produksi:
Pengembangan lebih lanjut dari teknologi produksi memungkinkan
penempatan transistor yang lebih banyak pada bidang yang sama.
Keterangan ukuran seperti 90 nm menunjukkan lebar struktur CPU.
FSB/Systembus:
FSB menghubungkan CPU dengan chipset dan komponen lainnya. Pada CPU
AMD, systembus berfungsi dengan bandwidth 2 kali FSB, sementara pada
Intel 4 kali FSB.
Hyperthreading: Logika kontrol CPU digandakan. Dengan 2 prosesor virtual, 2 buah thread juga dapat diproses secara paralel.
L1-/L2-/L3 Cache:
Memori sementara prosesor untuk data, perintah, dan hasil. Biasanya,
semakin besar jumlah chache, semakin cepat pula kinerjanya.
Stepping: Berbagai stepping menunjukkan perbaikan-perbaikan kecil dalam teknologi produksi prosesor.
Mekanisme
hemat energi: Konsumsi daya dan clockspeed CPU diturunkan. Teknologi
AMD disebut Cool n’ Quiet, sedangkan teknologi Intel adalah Enhanced
Speed Step (ESS)
Non-Executable-Bit:
Pemisahan RAM menjadi bagian data dan bagian program code. Dengan ini,
eksekusi code berbahaya dalam bagian data dapat dihindari.
KESIMPULAN
AMD dan Intel berpacu ketat dalam teknologi CPU Dual-Core. Intel menang tipis dengan memperkenalkan model pertama untuk kelas Desktop, beberapa hal lebih cepat dari AMD. Namun dari sisi kinerja, AMD lebih unggul. Athlon X2 menduduki kedua tempat pertama dalam tes CHIP kali ini. Produk unggulan FX-57 mencapai posisi ke 3. Kinerja yang tinggi dengan konsumsi daya yang rendah merupakan platform tepat untuk PC tenang. Selamat AMD! Tampaknya Intel masih harus memperbaiki diri.
Para profesional sebaiknya menggunakan prosesor terbaik Athlon X2 4800+ (No.1). CPU ini tidak hanya gemilang pada rendering 32 bit, tetapi juga pada aplikasi 64 Bit yang mencapai peningkatan kinerja sebanyak 30%.
Untuk PC Game, Athlon 64 FX-57 (No.3) adalah pilihan terbaik: Kinerjanya 35% lebih cepat dibanding Pentium D 840 EE. CPU ini juga mampu memenuhi tuntutan game 3D terbaru.
Harga PC Pribadi yang terutama digunakan untuk selancar, berkirim e-mail, chatting atau memutar MP3 akan jauh lebih murah. Dengan harga sekitar US$270, AMD menawarkan Athlon 64 3500+ (No.17) dan Intel menyediakan Pentium D 820 (No.18). Seri untuk soket lama ini setara dalam kinerja maupun harga. Sayangnya, motherboard yang tersedia tidak mendukung PCI-Express.
0 komentar:
Posting Komentar